Bila di Indonesia membuat Surat Izin Mengemudi terbilang sangat gampang sekali, beda halnya dengan Inggris. Karena disana, untuk mendapatkan sebuah SIM cenderung sulit. Bahkan ada seorang yang sampai gagal uji teori setelah 92 kali mencoba.
Padahal untuk mengikuti tiap ujian teori setiap orang harus membayar 75 pounds atau sekitar Rp 1 jutaan. Jadi, untuk mengikuti 92 tes yang gagal itu, pria Inggris berusia 28 tahun yang tidak disebutkan namanya tersebut total menghabiskan dana hingga Rp 40 jutaan. Tanpa hasil.
Pria asal Leicester tersebut baru sampai pada tahap uji teori dan karena terus gagal al hasil ujian praktek pun tidak bisa dia lakukan, apalagi untuk mendapatkan sebuah SIM.
Pengetesan teori sendiri sebenarnya sama seperti di Indonesia yakni meliputi pertanyaan pilihan ganda tentang aturan jalan, ditambah tes 'persepsi bahaya' dimana peserta tes dapat menentukan titik bahaya jalan pada video mengemudi yang diputar.
Adanya seorang yang gagal tes uji SIM untuk puluhan kali ini diungkapkan oleh Driving Standards Agency setelah ada permintaan terkait 'Freedom of Information' meski nama-nama peserta itu tidaklah dipublikasi.
Pada data yang disajikan, ada pula seorang pria 33 tahun, juga dari Leicester, telah gagal dalam tes praktek sebanyak 22 kali sebelum akhirnya lulus. Sementara itu, ada seorang pria 46 tahun yang masih mendaftar untuk ujian praktek ke 21 setelah gagal di tes ke-20 di Wigston.
"Ini jumlah yang luar biasa terkait kegagalan tes. Saya tidak pernah mendengar yang seperti itu," kata instruktur mengemudi Phil Oliver yang memiliki sekolah mengemudi di Leicester seperti di kutip dari Telegraph, Jumat (27/01).
"Penelitian telah menunjukkan dari waktu ke waktu bahwa cara yang paling dapat diandalkan untuk lulus adalah mendapat pelajaran (mengemudi) mingguan atau dua kali seminggu secara teratur, sampai Anda bisa menyetir dengan percaya diri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dan bimbingan dari instruktur," katanya.
"Orang-orang akan mengalami kesulitan ketika mereka mengambil pelajaran (mengemudi) intensif ke waktu singkat, tidak akan siap untuk ujian," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment